Pengertian
TOEFL merupakan singkatan dari Test Of English as a Foreign Language.
TOEFL adalah standardisasi kemampuan bahasa inggris seseorang secara
tertulis (de jure) yang meliputi empat aspek penguasaan: Listening,
Writing dan Reading. Sistem penilaian TOEFL menggunakan konversi dari
setiap jawaban yang benar. Nilai TOEFL tertinggi yang bisa dicapai
seseorang adalah 675.
Tujuan Test TOEFL TOEFL memiliki dua tujuan umum yaitu: Academic dan
General. Dalam bentuk yang sama, sertifikasi rekomendasi TOEFL bisa
gunakan untuk kedua hal tadi. Academic adalah menggunakan test untuk
tujuan pendidikan, penelitian atau yang berhubungan dengan kegiatan
akademis di luar negeri, ataupun di Indonesia. Untuk paska sarjana,
biasanya nilai minimal adalah 550. sedangkan untuk S1 adalah 500 General
pada umumnya digunakan untuk tujuan pekerjaan, kenaikan pangkat atau
tugas kerja. Banyak perusahaan yang memasang standar bahasa inggris
karyawannya dengan melihat nilai TOEFL â€" nya. Umumnya, nilai TOEFL
minimal adalah 500 untuk kenaikan pangkat standar. Sepanjang yang saya
temui, kisaran nilai TOEFL rata â€" rata orang indonesia dengan jenjang
pendidikan minimal S1 sangat fluktuatif. Bahkan ada beberapa yang tidak
mengetahui apa dan untuk apa itu TOEFL (mereka membaca dengan : â€
tufl†). Tidak demikian dengan para pengambil jurusan bahasa inggris
semasa kuliah. Minimal mereka tahu, apa itu TOEFL.
Meski demikian, nilai TOEFL seorang mahasiswa atau lulusan jurusan
bahasa inggris sekalipun tidak menjamin tinggi. Pada beberapa kali case
recruiment, saya mendapati beberapa applicant mendapatkan nilai TOEFL
300, padahal di lamarannya, yang bersangkutan adalah alumni sebuah ABA
(Akademi Bahasa Asing). Sedangkan secara umum, fluktuasi nilai TOEFL
rata â€" ratanya berkisar antara 300 sampai 600.
Apakah nilai TOEFL seseorang menjamin kemampuan bahasa inggris seseorang?
Umumnya, orang memahami bahwa bahasa inggris adalah speaking,
conversation, cas cis cus dan seterusnya. Bahasa inggris mengcover 4
skill utama yaitu: Listening (pencernaan kata melalui pendengaran),
Writing (pencernaan kata melalui tulisan dan tata bahasanya), reading
(pencernaan makna sebuah text bahasa) dan Speaking (mampu
mengucapkannya). Berbicara tentang penguasaan bahasa, maka tidak bisa
dilepaskan dari penguasaan empat skill tadi, secara sempurna. Namun,
banyak yang beranggapan, yang penting adalah kemampuan mengucapkannya,
meski dengan tata bahasa yang penuh toleransi dan pilihan kata yang
seadanya dan asal ketemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar