Selasa, 29 November 2011

SHAMPOO

Definisinya :
Kekentalan sekitar 1200-1800 Cp (Central poise)
Shampo kental jika keluar lama
Shampo encer jika keluar cepat
Untuk penambahan kekentalan shampo menggunakan NaCl karena paling murah
Kadar air shampo untuk kulit kering adalah 10-15 %
Kadar baru terasa jika pemakaian 3 kali
Kotoran pada rambut berasal dari debu dan minyak atau lemak yang berasal dari hair cream, minyak rambut dll
Tujuan shampo : untuk membersihkan rambut dari debu dan minyak untuk me-ngembalikan rambut agar mudah untuk disisir ditambah zat yang disebut conditi-oning agent.
pH kulit normal 6,5-7
pH shampo 7,8-9

Shampo tidak berkhasiat karena :
1. Kadar dikurangi biar murah
2. Bakteri sudah resisten karena pemakaian tidak tepat
3. Zat tidak murni

Formula yang terkandung dalam shampo adalah sbb :
1. Detergen (Cleaning agent), kadar 10-20%, optimal 12,5-17,5%
Foaming agent yang biasa digunakan Sodium Lauryl Ether Sulfat (SLES), untuk shampo bayi digunakan Amonium Lauryl Ether Sulfate (ALES); karena sodium Na+ mempunyai sifat penetrasi yang lebih kuat dibandingkan NH4+ dan bila kena mata atau luka akan pedih, karena sifat ionnya yang kuat. Dari segi ekonomi Na+ lebih murah.
Jika kadar kurang dari 20% maka daya bersihnya kurang efektif tetapi busanya banyak.
Jika kadar lebih dari 20% : harga mahal, terlalu bersih, minyak-minyak alami di rambut terlarut sehingga rambut kering susah disisir.
Untuk mengembalikan minyak yang hilang diberi conditioning agent. Shampoo + conditioning disebut 2 in 1. Conditioning dibagi menjadi 2 bagian :

Conditioning agent bekerja secara :
a. Refrating agent bersifat meminyakkan kembali rambut (ex. Lanolin, minyak kelapa, santan), karena terlalu bersih dicuci.
b. Humectant bersifat higroskopis sehingga menarik air dari udara (ex. Gliserin (tidak kering karena higroskopis) dan sorbitol (daya serap lebih baik dari gliserin)), agar rambut lembab tidak terlalu kering.
Detergen yang bersifat amfoter ph 7-7,5 contoh betain, amphitol dapat dipakai setiap hari.
2. Foaming agent (Foam stabilizer), kadar 3-4 %, mengandung busa
Biasanya foaming agent dapat juga berfungsi sebagai cleaning agent. Contoh Coconut Diaethanolamin (Comperland)
3. Thickening agent (pengental), kadar 1-0,5%
4. Zat warna tertentu, kode CI (Color Index), kadar 0,00, diberi angka 5 digit
5. Parfum, kadar 0,3-0,4%
6. Zat tambahan (additive), kadar 0,1-0,5%, terdiri dari :
a. Vitamin
b. Protein
c. Zat anti ketombe,
Pada epidermis dibagi 7 bagian, bagian paling luar Stratum corneum. Antara epidermis bagian bawah dan Stratum corneum akan terjadi pergantian sel sampai 14 hari. Bagian 1 dan 2 pada rambut setelah mati akan terlepas dengan sendirinya, dimana akan diganti oleh pertumbuhan rambut yang baru. Kadang pelepasan sel mati ini tidak lepas dengan sendirinya atau secara normal tapi disebabkan oleh adanya mikroorganisme. M.o timbul karena adanya proses pertumbuhan sel rambut terjadi dengan bantuan protein, sehingga m.o dapat hidup. Adanya m.o atau bakteri akan mengakibatkan pelepasan sel rambut sebelum waktunya atau sering dikenal dengan ketombe. Mikroorganisme atau bakteri dapat resisten karena kadar antiketombe kurang ataupun kemurnian antiketombe kutang, zat yang dapat meng-hilangkan m.o atau bakteri adalah ZnPt (0,1-0,3%) Omadin (Mg-piritoin) dan Serenium sulfat (=dapat menyebabkan kanker atau karsinogen terdapat dalam shampo selsun).
d. Zat tradisional, ex. Aloe (mempunyai komponen derivat dari gliserin), urang aring
e. Antistatik agent, yang sering digunakan adalah Senyawa Quartenium (Cetrimonium chloride), ex. Quartenin (NPZ 10) dari mitsubishi (Jepang).
Rambut kita terdiri atas helaian rambut yang masing-masing terpisah, dikarenakan oleh muatan listraik yang terkandung dalam rambut sama sehingga tidak terjadi tolak menolak. Rambut kita bisa bermuatan listrik, karena seringnya kita menyisir rambut, untuk menghilangkan muatan listrik ditambahkan zat ini contoh shampo timoty.
f. Pengawet
g. Anti oksidan
h. UV adsorbens
i. Chelating agent
j. Opacifying agent (=membuat rambut menjadi lebih indah dan berkilau)
7. Air, kadar 80% (standar)

Zat tambahan yang berguna menjaga kestabilan dalam bentuk shampo adalah :
1. Pengawet, ex. Bronopol, Dermol, Nipagin, Nipasol, Formalin
2. Anti oksidan, digunakan supaya warna shampoo tidak berubah akibat pengaruh cahaya matahari ex. BHT (Butil Hidroksi Toluen), Sodium sulfit atau derivat dari Benzophenon (Uvinul D50)
3. UV adsorbens, untuk mengurangi proses oksidasi dari UV dan untuk melindungi bau shampoo
4. Chelating agent (menonaktifkan logam-logam yang menyebabkan reaksi oksidasi atau reaksi yang menyebabkan rambut menjadi rusak). Jika di dalam air mengandung banyak Ca2+ akan mengurangi busa dari shampoo, penambahan Chelating agent akan mengikat Ca2+ sehingga menjadi tidak aktif
5. Opacifying agent ex. Pearlazing agent / Pearl concentrate

Zat tambahan yang berguna untuk kesehatan rambut dalam shampo : (untuk pengguna)
1. Vitamin, ex. Vit B3, provitamin
2. Protein diberikan untuk mengatasi rambut bercabang
3. Zat anti ketombe
4. Zat tradisional
5. Antistatik agent (=zat yang menghilangkan aliran listrik di rambut), sham-poo yang baik menggunakan zat ini.

Bahan utama shampo :
1. Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES) bentuk seperti gel, konsentrasi 70%
2. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) bentuk serbuk, konsentrasi 92%
3. Garam-garam lainnya

Shampo untuk bayi mempunyai spesifikasi sbb :
1. Bahan utamanya khusus
2. Menggunakan parfum yang soft
3. Tidak menggunakan zat-zat yang tidak perlu, seperti conditioner
4. Dan zat-zat lainnya

Kasus :
1. Rambut beruban :
a. Jika dalam satu lubang rambut ada 2 helai rambut sehingga penyerapan gizi tidak sempuna
b. Gen
2. Kulit kepala iritasi :
Karena : a. Bahan dasar alkalin (pH 7,8-9), kulit manusia (7-7,4)
b. Terjadi perbedaan pH
Mengatasi : Ganti SLES dengan bahan lain yang bersifat amfoter (7-7,5), biasa disebut betain atau amphitol sehingga pH balance dan dapat digunakan setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar