Mengenal
Jenis-Jenis Pipet Volumetrik
Pipet Serologis.
Pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume.
Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya.
Pipet Volumetrik
Volume Tetap. Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume
tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut.
Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada
pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil.
Pipet Volumetrik dengan
Piston. Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini
memiliki volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume
yang dapat diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena
selain volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi,
pemakaiannya pun simpel dan mudah.
Jenis-jenis Pipet
Volumetrik. Dari kiri ke kanan: Pipet serologis, pipet volume tetap, pipet
dengan piston
Artikel ini akan
membahas serba-serbi pemipetan menggunakan pipet jenis terakhir agar diperoleh
akurasi dan presisi yang tinggi.
Gunakan Jenis Pipet
yang Sesuai
Pipet yang
digunakan harus disesuaikan dengan jenis sampelnya:
Sampel Cairan
Biasa. Gunakan pipet jenis air-displacement
Sampel Cairan
Khusus. Untuk cairan kental (gliserol, madu), mudah menguap (chloroform,
methanol), korosif dan mengandung radioaktif, gunakan pipet jenis
positive-displacement.
Untuk sampel
biologi molekular yang harus terbebas dari kontaminasi DNA, RNA, nuclease dan
bahan lain yang dapat menimbulkan degradasi pada sampel, maka bisa digunakan
pipet jenis air-displacement dengan menggunakan tips steril berfilter maupun
menggunakan pipet jenis positive-displacement juga dengan tips dan piston
steril.
Hmm..
ngomong-ngomong, apa bedanya pipet jenis air-displacement dan
positive-displacement ya? Ada
2 hal yang membedakan, yaitu:
Air Dispacement vs
Positive Displacemen Pipette
Pipet air-displacement
selalu memiliki ruang udara (dead volume) antara piston pipet dan sampel
cairan, sedangkan pipet positive-displacement tidak, cairan kontak langsung
dengan piston.
Piston merupakan
bagian permanen pada pipet air-displacement, tetapi pada pipet positive-displacement
bersifat disposable, menyatu dengan tips pipet.
Perhatikan Volume
Cairan yang Akan Dipipet
Perhatikan range
volume pipet yang akan digunakan (image from bikudo.com)
Setiap pipet
memiliki range volume tertentu. Maka jangan sampai salah memilih pipet, karena
produsen tidak menjamin akurasi pemipetan jika dilakukan di luar jangkauan yang
sudah mereka tentukan.
Selain itu jika
volume yang kita kehendaki cocok dengan dua range volume pipet, maka pilihlah
yang mendekati volume maksimalnya. Contoh, jika kita ingin memipet sebanyak 1.9
uL, bisa menggunakan pipet dengan range volume 1-10 uL atau 0.2-2 uL. Namun
sebaiknya gunakan pipet dengan range 0.2-2 uL.
Gunakan Tip Pipet
yang Baik
Sekilas nampak
semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk semua pipet. Oleh
karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang
sama dengan pipet. Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
Gunakan Tips dengan
Kualitas Baik
Tip harus bersih
dan bebas dari partikel debu
Bentuk bagian kerah
(yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus dan rapi
Transparan/tembus
cahya
Tahan terhadap
bahan-bahan kimia
Adanya keterangan
nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan hal penting untuk
menjamin kualitas tip
Pilih kemasan yang
sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer rapi di dalam
rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.
Cara Memasang Tip
Pipet yang Benar (image from Gilson Guide to Pipetting)
Cara Memasang Tip
yang Benar
Bagaimana cara Anda
memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat ke dalam tip? Tip
dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana? Ternyata cara yang benar
adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang),
kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk
pipet multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
Mode Pemipetan:
Forward atau Reverse?
Saat Ada menekan
plunger pipet, maka Anda akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika plunger
terus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah, bagaimana
cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi berhenti
pertama atau kedua?
Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse
Mode. Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:
Cara Pemipetan Mode
Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
Cara Pemipetan Mode
Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis
air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga
metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika
menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan yang kental atau
mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan mode
Forward saja.
Hati-hati dengan
Kontaminasi
Kontaminasi pada
Pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)
Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa
sampai terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?
Kontaminasi
Pipet-ke-Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah
terkontaminasi. Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak
dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
Kontaminasi
Sampel-ke-Pipet. Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki
bagian pipet. Pencegahan: Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet
secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau
gunakan pipet positive-displacement.
Kontaminasi
Sampel-ke-Sampel (sample carryover). Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel
yang berbeda. Pencegahan: Ganti tip setiap berganti sampel.
Kalibrasi dan
Perawatan Rutin
Kalibrasi akan
menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun sekali. Kalibrasi
bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi
yang sudah terakreditasi. Jangan lupa untuk melakukan hal-hal berikut ini:
Mengecek secara
rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada
komponen yang hilang.
Membersihkan pipet
setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus
pembersih pipet.
Mensterilkan
komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau
penyinaran UV)
Jika terdapat
kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet Anda ke
manufacturer atau agen penjualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar